Home Berita Perbedaan Pendapat Antar Tokoh Ulama dan Agama Terkait Covid 19 di Kecamatan...

Perbedaan Pendapat Antar Tokoh Ulama dan Agama Terkait Covid 19 di Kecamatan Kelumpang Hilir Kab. Kotabaru Kalsel

265
0

Kotabaru–Kalsel,peloporkrimsus.com – Dalam rangka mencegah terjadinya perbedaan pendapat antar tokoh ulama dan Agama Kapolsek kelumpang Hilir Iptu Hasanuddin, SH gelar rapat terbatas

Dalam mencegah terjadi perbedaan pendapat dikalangan masyarakat maka peran ulama dan Tokoh Agama sangatlah di perlukan demi tercapainya tujuan dalam rangka memutus penyebaran wabah Virus corona di kabupaten Kotabaru, kalsel ,

Selain Kapolsek dan Camat serta Ketua MUI kelumpang hilir juga hadir ketua FKUB bersama Anggotanya untuk menyatukan persepsi antar tokoh ulama dan tokoh Agama, rapat tersebut di gelar dalam ruangan kantor kecamatan Kelumpang Hilir, Kamis, (09/04/2020) di desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru, Kalsel

Tokoh agama yang hadir di antaranya;
Jamaah Tablig; ustads M. Zaid
LDII; Ustads Wahyudi
Muhammadiyah; Ustads Muksin, BA
Kriten Protestan; Pendeta, Lukas Khagiras
GPIB; Rinto
Hindu; I putu Sudita
Khatolik; Sinu Lingga
sedangkan Tokoh Agama Islam Haji Rapiansyah, LSM; Zaini Sukarni, Media; Syamsir Alam

kapolsek Iptu Hasanuddin, SH dalam sambutannya mengatakan “kalau sudah perintah petunjuknya dari presiden, menteri, kemudian ke kapolri lalu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sudah jelas maka kita ikuti, ayo kita kerja bersama dalam melakukan pencegahan terhadap penyebaran Wabah virus Corona ini karena tugas ini bukan hanya tugas kapolsek, camat atau ketua MUI saja tapi ini tugas kita bersama, kami berharap bagi para tokoh ulama dan agama serta tokoh masyarakat mari kita ciptakan Suasana aman dan damai demi keselamatan masyarakat,” harapnya.

” bahwasanya yang terpenting dan utama dalam forum komunikasi ini tetap kembali kepada menjaga persatuan dan kesatuan karena sebagaimana apa yang disampaikan oleh ketua MUI kita bahwasanya saat ini umat khususnya di indonesia boleh dikatakan ada wabah yang kedua selain virus Corona yaitu wabah perpecahan maka hal terpenting dalam menyikapinya kita harus cari solusi bersama duduk bareng dan berdoa kepada Allah agar jangan sampai terjadi khusus di kelumpang hilir ini, ujarnya Haji Rapi selaku tokoh agama.

” Kita sebagai masyarakat jangan sampai mengganggap enteng terkait wabah ini tapi ternyata masih saja ada yang nekad mau ke mesjid walaupun itu sudah ditutup untuk itu mereka perlu diberi pemahaman tetang wabah ini karena sangat berbahaya sekali,” ujar Ustads Muksin

” Intinya di sini kita berdoa sama tuhan katakan dengan benar dan bersungguh sungguh dalam hati supaya tuhan singkirkan virus ini sehingga kita bebas kembali untuk melaksanakan kegitan seperti biasanya,” ucap Pendeta Lukas Khangiras. (Sar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here