Home Berita Pokdakan Berkah Mutiara Ikan Kunjungi BPBAT Mandiangin Guna Mengupdate Teknologi Mutakhir Budidaya...

Pokdakan Berkah Mutiara Ikan Kunjungi BPBAT Mandiangin Guna Mengupdate Teknologi Mutakhir Budidaya Ikan

126
0

Tanah Bumbu kal -Sel,Peloporkrimsus.com -Salah satu teknologi terbaru dalam budidaya ikan lele dan nila adalah budidaya sistem bioflok yang bisa meningkatkan padat penebaran ikan didalam wadah pemeliharaan.

Teknologi budidaya ikan sistem bioflok adalah suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen serta pemanfaatan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.

Kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Berkah Mutiara Ikan Desa Bluru Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut pada Senin (27/6/22) berkunjung sekaligus belajar secara langsung teknik budidaya ikan ini secara singkat selama satu hari di BPBAT Mandiangin ungkap Ahmani

Kedatangan rombongan yang dipimpin Kabid Pengembangan Usaha Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut Ahmani dan Rezi Akbar disambut langsung oleh perwakilan Kepala Balai Ghufron dan Korwil Bantuan Program Balai Jamilah.

Rombongan pokdakan di pimpin oleh Agus selaku perwakilan ketua kelompok yang berhalangan ikut karena sakit. Turut bergabung pengusaha ternak yang ingin mengembangkan usaha dibidang budidaya ikan, Melda dari desa Pantai Linuh serta Sidiq Susanto penyuluh perikanan kecamatan Batu Ampar.

Para peserta diajak berkeliling lokasi budidaya ikan yang diantar oleh pegawai balai Amrih mulai dari kolam budidaya ikan sistem bioflok yang temoat pembudidayaan ikan lele dalam bentuk bundar dengan luas 2,4 m2 dengan kapasitas menampung sebanyak 7.000 ekor dan nila dengan luas kolam 3,2 m2 ditebar 1.000 ekor benih.

Dengan populasi ikan sepadat itu tentunya harus didukung oleh teknologi tinggi diantaranya aerasi yang terus menerus dan yang khasnya penumbuhan bioflok. Semua penjelasan terkait budidaya ini secara lengkap dan detil dipandu oleh Aulia dan Firdaus yang juga senior dibidang budidaya ikan di BPBAT Mandiangin. Pungkasnya

Rombongan kemudian dibawa beralih ke prabrik pembuatan pakan mandiri.
Hal yang penting dan krusial jika tidak ditangani dengan serius bahkan sering dikatakan bahwa 80% biaya produksi tersedot untuk urusan pakan ini.

Disambut oleh Sunyoto para peserta ditunjukan bagaimana meramu formulasi pakan ikan dari bahan baku yang ada yang barangkali bisa didapatkan disekitar tempat tinggal para pembudidaya misalnya jagung, dedak, ikan rucah dan lainnya yang dihitung diformulasi dan diharapkan perkiraan hasil akhir kandungan protein pakan buatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan proses metabolisme tubuh ikan yang dibudidayakan yang tidak kalah dengan pakan pabrikan bermerk terkenal.

Terakhir kunjungan pembelajaran diberikan wawasan bagaimana cara pemberian pakan ikan yang baik dan benar di kolam budidaya ikan patin yang sangat luas mencapai seperempat hektar. Kolam seluas ini tebarkan ikan patin sebanyak 40.000 ekor.”(Team )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here