Muaro Jambi ,PH-Krimsus : Perubahan penerimaan dana BOS per triwulan terjadi pada tahun anggran 2017 berlaku mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK.Tahun sebelumnya, penerimaan rata 25% per triwulan.Pada tahun 2017 ini dirubah dengan alokasi 20% pada triwulan I,40% pada triwulan II, 20% pada triwulan III, dan 20% pada triwulan IV,Adapun dana 40% pada tri wulan II dialokasikan 20 % nya digunakan untuk pembelian buku pelajaran, yang dalam pelaksanaanya diatur oleh surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 12/D/KR/2016, tentang pembelian buku teks pelajaran bagi sekolah pelaksana kurikulum 2013 tahun pelajaran 2016/2017.Surat edaran tersebut berlaku mulai 1 Juli 2016 dengan cara online shooping dan penyedia buku tersebut ada 10 penerbit penyedia buku kurikulum 2013 tahun 2016/2017,diantaranya: 1. PT Temprima Media Grafika , 2. PT Gramedia , 3. PT Pesona Edukasi , 4. PT Jepe Press Media Utama , 5. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri , 6. PT Mas Media Buana Pustaka , 7. PT Mlia Kencana Semesta , 8. PtbSarana Pancakarya Nusa , 9. PT Intan Pariwara , 10. CV Cakrawala Harapan Jaya.
Akan tetapi di daerah Mestong Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 32 SD Negeri terkait pembelian buku tidak mengindahkan surat edaran kementrian, Pasal nya sesuai informasi dan data yang dirangkum Medi PH- Krimsus dilapangan pengadaan pembelian buku di setiap sekolah memakai buku penerbit PT. Erlangga 5% setiap triwulan mulai Januari 2016 sampai Desember 2016, hingga triwulan I Januari 2017 sampai April 2017.Dalam proses belajar mengajar masih memakai buku terbitan Erlangga, meskipun tidak termasuk 10 penerbit yang ditentukan oleh Kemendikbud. Beredar informasi terkait pembelian buku teks pelajaran terbitan PT. Erlangga dikoordinir oleh ketua K3S Abdul Ghani,Kepala Skolah SD Negeri No.30/IX Kelurahan Tempino Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, dan bendahara K3S, Supratiwi,S.Pd. dengan harapan diduga menerima Fee sebesar 20%, Uang Fee tersebut direncanakan untuk tour ke Lombok.
Ketika hal tesebut dikonfirmasikan Media PH- Krimsus kepada bendahara K3S Supratiwi,S.Pd, diruang kerjanya pihaknya menyampaikan uang rencana untuk tour ke Lombok bukan uang free buku melainkan uang iuran kepala sekolah setiap bulan sebesar Rp. 250.000/bulan selama setahun.Terkait pembelian buku, Supratiwi memperlihatkan buku yang dibeli terbitan Erlangga, Menurutnya rencana tour tersebut dirancang oleh ketua K3S menghabiskan dana kurang lebih Rp 114 juta.Dan Supratiwi, selaku bendahara K3S menganggarkan rencana biaya tour menghabiskan Rp. 112 juta, sehingga pada bulan Februari 2017 direncanakan pemberangkatan tour ke Lombok sebanyak 32 Kepala sekolah se kecamatan Mestong ditambah 1 orang KUPPK Kecamatan Mestong, Domrah,S.Pd. Namun pemberangkatan tour menjadi gagal karena tidak mendapat ijin dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi, Drs.Ulil Amri,ME., namun tiket travel terlanjur sudah dibayar sebanyak Rp 96 juta ,dan dikarenakan batal,dikembalikan oleh jasa travel PT. Angkasa Pura Jambi sebesar Rp 34 juta,tutur Pratiwi.
Berbeda keterangan ketua K3S,kalau uang yang dikembalikan pihak travel sebesar Rp 8 juta, namun terkait uang iuran per kepala sekolah sebesar Rp 250.000,- yang disampaikan Supratiwi, beberapa kepala sekolah menyanggah ketika dikonfirmasi PH- Krimsus via telefon seluler “tidak ada uang iuran sebesar Rp 250.000,- pak, yang ada Rp 25.000/bulan, itupun sudah berjalan lama dan bukan untuk jalan-jalan dan tour ke Lombok, itu untuk kegiatan-kegiatan K3S atau untuk bantuan kalau ada kawan-kawan yang sakit” pungkasnya.SIDIK/EDI