Home Berita Tradisi Cuci Kaki Ibu di Desa Gunung Meranti: Momen Haru Refleksi Kasih...

Tradisi Cuci Kaki Ibu di Desa Gunung Meranti: Momen Haru Refleksi Kasih Sayang di Akhir Tahun

37
0

Tanah Bumbu (Kalsel),Peloporkrimsus.com
Menjelang akhir tahun 2024, Desa Persiapan Gunung Meranti di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, menyelenggarakan tradisi penuh makna di Masjid Tajur, Sabtu (20/12/2024). Salah satu acara utama yang menyentuh hati adalah Tradisi Cuci Kaki Ibu, simbol penghormatan dan kasih sayang terhadap orang tua, khususnya ibu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan “Satu Desa, Semua Masjid”, yang digagas oleh Bupati Tanah Bumbu, dr. H.M. Zairullah Azhar. Tradisi ini menghadirkan suasana haru dan mendalam, dihadiri oleh Pj. Kepala Desa Gunung Meranti, Sariyadi, SE, para tokoh agama, masyarakat, dan generasi muda desa.

Pj. Kepala Desa Gunung Meranti, Sariyadi, SE, menjelaskan bahwa tradisi ini tidak hanya menjadi seremoni simbolik, tetapi juga memiliki pesan moral yang mendalam.
“Kegiatan ini mengajarkan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya ibu, sebagai panutan dalam keluarga. Harapannya, anak-anak dapat memetik pelajaran tentang kasih sayang dan rasa hormat terhadap orang tua,” ujarnya.

Hal senada disampaikan H. Jamalluddin, salah satu tokoh masyarakat setempat. Menurutnya, tradisi ini selaras dengan ajaran agama.
“Ibu memiliki posisi yang sangat mulia dalam Islam. Tradisi ini mengajarkan anak-anak untuk mengingat jasa dan pengorbanan ibu, yang juga merupakan bagian dari ibadah kepada Allah,” katanya.

Momen Refleksi di Penghujung Tahun
Di tengah modernisasi yang sering kali menggerus nilai-nilai luhur keluarga, acara ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga harmoni dalam hubungan keluarga. Sariyadi mengimbau masyarakat untuk terus memelihara tradisi yang menghormati orang tua.
“Anak yang berbakti kepada orang tua tidak hanya mendatangkan keberkahan bagi dirinya, tetapi juga bagi masyarakat. Nilai-nilai luhur seperti ini harus terus kita hidupkan sebagai bagian dari warisan budaya dan agama,” tegasnya.

Acara tersebut ditutup dengan doa bersama, yang mempertegas peran keluarga sebagai fondasi utama dalam membangun karakter generasi bangsa.

Harapan dari Tradisi
Masyarakat Desa Gunung Meranti berharap tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain. Tradisi seperti Cuci Kaki Ibu bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga kunci membangun masyarakat yang berakhlak mulia.

“Mari jadikan akhir tahun ini sebagai momen untuk semakin mencintai dan menghormati orang tua. Dari mereka kita belajar arti pengorbanan, kasih sayang, dan keikhlasan tanpa batas,” tutup Sariyadi.”(Team)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here