Tanah Bumbu,peloporkrimsus.com – Wakil Bupati Tanah Bumbu, Kalsel, H.M Rusli meresmikan pondok pesantren (Ponpes) Rumah Tahfidz Arju Safa’ah di Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu.
Acara peresmian tersebut ditandai dengan pemotongan pita.
Dikatakan H.M Rusli, peresmian ini sangat penting dan strategis dalam rangka upaya menumbuh kembangkan minat baca Al-Quran di kalangan masyarakat.
Lanjutnya “Atas nama Pemerintah Daerah, kami menyambut baik, dan sangat mengapresiasi diresmikannya Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Arju Safa’ah ini,” ucap H.M Rusli seusai peresmian, 7/7/2021.
Harapan H.M Rusli dengan ketersedian ponpes Rumah Tahfizh yang bertempat di Desa Mantewe tersebut mampu menjadi penggerak, pembinaan dan pengembangan bagi Generasi Muda Islam di daerah Bumi Bersujud.
“Harapannya ya, mereka disini bisa untuk mendalami kalam-kalam Ilahi,” tuturnya.
H.M Rusli yakin kedepannya akan muncul ahli Qu’ran dan para penghapal Al-Quran akan memakmurkan Agama Islam. “Terutama dalam mewujudkan Bumi Bersujud sebagai Serambi Madinah,” ungkapnya.
Pada momen itu, pendiri ponpes rumah tahfidz Quran, Habib Ustman Allydrus mengutatakan pembangunan rumah untuk menghafal Al-Quran, merupakan sebuah nazar ketika sedang sakit.
“Padahal menurut dokternya itu mustahil, ngga bakal hidup lagi, ketika bernazar begitu diberikan kesembuhan, makanya hingga saat ini terus Istiqomah menjadi penghafal Alquran,” katanya.
Dioaparkan Ustman bahwa potensi penghafal Quran di daerah tersebut sangatlah minim, namun dirinya terus berupaya memotivasi, dan membimbing.
“Ibaratnya kita lah berusaha mati-matian. Makanya setiap anak-anak itu, kalau kita menjaganya atau menerima setoran itu bahkan satu anak itu mencapai satu jam, karena setorannya itu tidak hanya hafalan saja, tapi di bimbing dengan cara sistem diacak,” bebernya.
Dengan begitu, ketika ia bakal mengikuti musabaqah, maka nantinya akan lebih mudah untuk mengetahuinya.
“Karena kebanyakan, rumah tahfidz di Tanbu ini yang orangnya ratusan atau ribuan tapi tidak berentetan saat ikut MTQ, karena mereka cuman diajari secara berurutan saja, tapi ketika diacak dia tidak bisa,” terangnya..
Ditambahkan Habib Ustman, istimewanya di rumah hafal Quran ini, meskipun tidak banyak tapi mereka bisa fokus,
“Karena juga mengajarinya sampai larut malam, karena satu orang kan satu jam, kalau berapa orang berapa aja kalau dihitung waktunya,” ungkapnya (team)