Bima, Peloporkrimsus.com – Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pemantau Pengawasan Korupsi Nusa Tenggara Barat (LSM LPPK-NTB) cabang kota bima, mengecam Perusahan Listrik Negara (PLN) cabang bima, akibat pemadaman listrik yang terjadi berulang-ulang selama 2 bulan terakhir ini, “PLN menyengsarakan masyarakat kota dan kabupaten bima sepanjang hari memadamkan listrik” ujar pentolan Aktivis, ketua cabang LSM LPPK-NTB Cabang kabupaten bima, Amirullah S.Ikom dengan nada kesal, Rabu (05/8/2018).
Amirullah menilai PLN sebagai satu di antara perusahan BUMN di Indonesia sudah membuat luka masyarakat yang sebagian besar merupakan pelanggan setia penggunaan listrik negara.
“Berapa lama lagi kami harus menderita dan sengsara dengan kondisi seperti ini, terjadi pemadaman listrik di kota dan kabupaten bima ini sudah dua bulan terakhir” jelasnya.
Lanjutnya, jika kondisi seperti ini terus menerus dilakukan pihak PLN, maka LSM LPPK-NTB akan bersatu bersama-sama dengan elemen masyarakat, tokoh masyarakan dan semua warga yang ada di kota dan kabupaten bima ini akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran.
Sementara itu, Sukriadin ketua LSM LPPK-NTB cabang kota bima dalam orasinya mencurigai alat dan mesin yang digunakan oleh PLN cabang bima sebagai pembangkit dan pasokan listrik tidak sesuai spesifikasi.
“Kejadian pemadaman listrik yang sering terjadi berulang-ulang saya curiga disebabkan karena mesin-mesinnya sering mengalami kerusakan hingga trouble karena diduga mesinnya dari Cina dan tidak sesuai dengan spek,” ujar Sukriadin yang biasa di sapa Damar.
Atas kecurigaan tersebut dia mendesak aparat terkait mulai dari kepolisian hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pemeriksaan secara detail mesin-mesin hingga alat-alat yang dipergunakan di PLN cabang bima.
Manager PLN Cabang Bima melalui humas PLN Cabang bima, Alamsyah menanggapi tuntutan massa aksi tersebut dalam alibinya mengatakan bahwa terjadi pemadaman listrik di kota dan kabupaten bima ini, itu bukan dari PLN Cabang bima, akan tetapi kesalahan itu dari UPT pembangkit listrik diwilayah kecamatan tambora.
“Memang hari ini (kemarin) sistem kita di tambora yang menghubungkan pembangkit 1 sampai 4 terjadi gangguan sehingga terjadi mati lampu berulang-ulang,” ujar Alamsyah. (MUCH).
