Home Berita Suripah Warga Desa Mojoagung, korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) Pemerintahan Desa

Suripah Warga Desa Mojoagung, korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) Pemerintahan Desa

361
0

Tuban,Peloporkrimsus.com – Bantuan sosial untuk golongan, mungkin itu sebutan yang tepat, “Mayoritas penerima, menyasar pada warga berumah gedung, berdinding tembok, berlantai kramik, Keluh dari warga didesa Mojoagung Kecamatan Soko Tuban.

Suripah (62) Rt 04/03 dijanjikan bantuan sosial (Bansos) BLT-DD Satu tahun yang lalu sampai saat ini belum tercover, “saya iri dengan warga lainya mendapat bantuan dobel, mereka yang berumah bagus menjadi sasaran bantuan,” ditemui dirumahnya Sabtu. (23-4-22/12:50)

Warga lain sibuk mengambil bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan pangan Non Tunai Daerah (BPNTD) dan bantuan lainya, Bantuan Langsung Tunai DD, suripah selalu terlewati.
Data nama penerima bantuan tersebut.”Anak saya pernah menayakan ke kantor desa,Ujar perangkat desa untuk warga miskin data dari pemerintah pusat,” kata Suripah.

Muntiah tetangga satu RT dengan Suripah, termasuk korban PHP dari pemerintah desa, ia dijanjikan dapat bantuan RTLH (Rumah Tak Layak Huni) dua tahun lalu.”Rumah yang berdinding gedhek yang sudah Rapuh dari Perangkat desa hanya diukur,” katanya.

Bantuan sosial didesa Mojoagung salah sasaran menurut Muntiah, banyak warga lainya dobel, bantuan terus menyasar orang yang mampu, bahkan digarasi ada mobil mewah, saya dapat kabar Bantuan bahwa, BLT-DD setiap lingkungan RT ada jumlah Lima penerima tersalurkan familinya ketua RT. “Tambahan Muntiah. (23-4-22/13:11)

Asro (Sekdes) Mojoagung menyangkan, andaikata input data keluarga miskin dari pendamping PKH dan BPNT, pemerintah desa dikasih kepercayaan, pasti akan lebih tepat sasaran, dia (sekdes) berani menjamin penyalurannya pasti akurat dan tepat sasaran” ngobrol diruang kantornya. selasa sekitar pukul 11.00 wib.

Persoalan Penyaluran bansos menurutnya, hal yang tidak sulit, alias mudah sekali menurut sekdes, karena lebih tahu warga yang miskin dan katagori mampu,” ujar didepan pewarta.

Data penerima bansos berbagai sumber membuat penyaluran BLT-DD kesulitan karena warga miskin sudah tercover dari bansos pusat dan daerah, andaikata Anggaran BLT-DD tidak disalurkan akan kembali ke kas Negara, terpaksa kita salurkan, “Eman-Eman,” imbuh sekdes diruang kantor desa bersama perangkat lain. Selasa (19-4-22/11:18)

Ngobrol bersama, Kadus menyahut pembahasan tersebut, banyaknya bansos berbagai sumber, bahkan ia bergumam ” bantuan kok tumpang tindih, sampai satu KPM aja kewalahan dalam mengambilnya, mudah-mudahan telurnya jatuh pada pecah,” celoteh Kadus geram dalam gumam. (19-4-22/11:18).(Much)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here